“Pergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya kerana AKU ingin mendengar rintihannya” (HR.Thabrani dari Abu Umamah)
Ketika aktivitas duniawi mulai padat, fikiran penat, beban hidup terasa berat, Allah menawarkan solusi, bersujudlah.
Ketika nikmat dari Allah menjadikan kita lalai, hati terlena, rasa mulai kurang peka, Allah akan kirimkan nikmat lain yang kita sebut cobaan.
ketika hati mulai mengeras, Allah mulai rindu, sadarkah kita bahwa Allah cemburu? Pada waktu yang selalu memburu kita hingga melupakan Nya?
Deretan kalimat di atas hanya akan menjadi kalimat yang bila di ucap dengungnya hanya sampai ke telinga untuk kemudian terbiaskan oleh suara lain. Deretan kalimat di atas hanya akan menjadi kalimat yang tiap kata nya menjadi biasa; kehilangan makna.
Bagaimana bila hati kita terlanjur membatu, pada cobaan kita sudah kebal, banyak teguran kita abaikan, Akankah Allah membiarkan kita larut dalam ketersesatan langkah? Tidak, Ia maha pengasih.
Tunggu sampai Ia menyentuh titik terlemahmu, kau akan kembali berlutut, menengadah, dan merintih.
Dan Ia, melakukan itu padaku. Lewat air mata ibu.
Komentar