Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Hujan dan Rindu

Malam ini lagi bolak-balik baca materi buat UTS besok. Tiba-tiba pesan line dari mama masuk. Isinya seperti ini. M : "lagi hujan deras. Inget kalian" D : "huhu maah di sini jg ujan deres" M : "pengen peluk-peluk kalian. Anak-anak mama lagi apo yo?" Pesan di atas dibubuhi dengan emoticon nangis yang membuat percakapan makin dramatis. Ah hujan :(  Padahal salah satu hal yang membuatku bertahan di Surabaya adalah hujan. Karena ketika hujan aku tahu bahwa Surabaya bisa juga ramah dan bersikap manis. Pada saat hujan aku bisa melupakan rindu yang meluap-luap pada rumah.  Ternyata di seberang sana, seorang wanita kesepian merasakan hal sebaliknya. Ketika hujan, ia merasa rindunya semakin meluap-luap, ketika hujan ia merasa sepinya semakin sunyi. Ialah mamaku :" Katanya, salah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah ketika hujan. *kemudian berdoa* Allahumma shayyiban nafi'an ☔

Menuju ST (2)

Menyambung postingan di lembar sebelumnya, kali ini aku akan cerita tentang poster paper. Setelah melewati ujian pra desain pabrik, artinya berakhirlah semester 7. Babak baru telah di mulai, say hi to skripsweet.  Nah, ngomong-ngomong tentang skripsi, di jurusan Tekkim ITS nih tema skripsi disesuaikan dengan laboratorium apa yang kamu huni selama dua semester alias satu tahun. Ada laboratorium (penelitian) apa aja di Tekkim ITS? Mulai dari lantai satu, ada lab perpindahan massa dan panas, polimer, teknik reaksi kimia, proses, dan lab pengolahan limbah. Di lantai dua ada lab biomassa, di lantai tiga ada biokimia dan lab thermodinamika. Dan di lantai empat ada lab elektrokimia, perancangan dan pengendalian proses, mekanika fluida atau dikenal mixing.  Wih lengkap banget yak, udah kayak website chem-eng its nih blog wkwk. Ya jadi masing-masing lab punya nama beken atau nama singkatnya sendiri di kalangan mahasiswa/i tekkim. Kalo aku ada di lab mana? Aku dan Jojo jadi penghuni lab

Menuju ST (1)

Selesai Ujian. Tadinya postingan ini mau aku kasih judul itu. Tapi ga jadi lah, kok rasanya yang terbayang setelah ujian tuh malah banyak yang ga enaknya. Revisi misalnya, atau kamar yang berantakan dan cucian yang numpuk. Wk maklum lah ya, diriku hanya seorang anak kos yang lemah, belum bisa multitasking. Duh belum cocok jadi calon istri nih. Duh.  Eh, udah di penghujung Nopember ya? Wah, ga terasa waktuku di Surabaya tinggal hitungan bulan :) . Coba lihat, hari ini baru saja aku dan teman-teman menyelesaikan ujian poster paper. Fiuh, katanya anak Tekim ITS sih ini sudah 3/4 jalan menuju ST. Hehehe tinggal 1/4 lagi dong. Yaw semangat yaw beb! Eh, padahal ya.. Aku tuh mau cerita tentang mata kuliah gila; Tugas Desain Pabrik Kimia. Sebenernya ini mata kuliah semester lalu, semester 7. Tapi, sejak sidang/ujiannya selesai, ga jadi-jadi aku ceritakan di sini wkwkw.  Yawdahlahyaaa, sekarang aja aku ceritain. Jadi, Tugas DPK ini merupakan salah satu syarat kelulusan di Tekkim IT

Ja(t)uh

Romantisnya ala-ala apa ini, mungkin sebagian usahanya untuk menjaga anak perempuannya dari tangan-tangan jahat laki-laki lain. Pernah ada obrolan semacam ini sama Papa. "Pah, kalo papa cuekin terus, mbak gek cari perhatian cowo lain lho" "Hmmm" "Jadi?" "Jangan pacar-pacaran tuh" "Makonyo jan cueklah. mentang sibuk" "Hmm" Taulah ya siapa yang mana~ Di saat di luar sana, dunia kejam. Siapapun bisa melukaimu dengan semaunya, sekalipun orang yang katanya menyayangimu... Maka jatuh cintalah ketika kamu merasa aman menjatuhkan hatimu ke orang yang tepat. . . . . Dan setelah Rasulullah, maka cinta Ayahlah yang paling aman di dunia ini. -Dby yang lagi bete tapi kangen Papa. Hhha-

Tulisan Lama

Tadi aku berselancar di mesin pencari serba tahu. Dengan keyword namaku sendiri (ini hal aneh yang sering aku lakukan sejak SMA wk. gugling nama-nama orang, juga nama sendiri). Lalu muncul beberapa laman komunitas yang pernah dan sempat aku ikuti, salah satunya membawaku menjumpai tulisan lama yang kubuat satu tahun lalu. Dari website Islamic Press JMMI, judulnya 'Kepada Siapa Kita Bersandar?' Baca di sini Benar ya, tulisan itu bisa jadi media kita untuk menasehati diri sendiri. :') Terimakasih sudah menulis ini, Deb. -Deby kepada Deby yang sedang lelah haha-

Masakan Mama

"Mbak sudah makan? mama baru sudah bikinin mie tumis buat Dimas" Huff, Mama sering kali buatku rindu tiba-tiba. Malam-malam cerita mie tumis. Kan jadi mau :(((. Mie tumis buatan mama itu, mie indomie biasa, tapi pakai bawang goreng, kol atau biasanya caisin (atau apalah nama sayurnya itu, gatau juga aku), tomat dan rawit, lalu ditumis. Sederhana memang, tapi kalau mama yang bikin, rasanya jadi beda. Jadi lebih enak. Nah tadi pagi aku udah gak bisa menahan hasrat. (wk hasrat banget?) akhirnya aku bikin mie tumis ala ala. Selesai masak, foto dulu kirim ke mama. Belum sempet dicicipin langsung dikomen mama "wih mantap tuh mie tumis" . Pas aku rasain, gak seenak buatan mama. Hahah rupa-rupanya aku belum pandai masak. Tapi gpp, i like my self =D Salah satu hal baik dari menjadi seorang anak rantau adalah; bisa belajar masak. Karena kalau di rumah malas masak, selalu mikir 'kan ada yang masakin' .

Surabaya

I : "Surabaya itu kotanya bagus (mewah)           tapi ga bikin betah" Karena kenyamanan tidak selalu tentang kemewahan.