Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Yang Menantimu Di Serambi Masjid

Sesaat setelah aku memarkir sepeda anginku, aku berjalan cepat menuju serambi depan masjid kampusku. Aku tak memperdulikan sekitar. Lalu lalang perempuan dan laki-laki yang keluar masuk parkiran bukan prioritas perhatianku. Aku makin mempercepat langkahku, ketika melihat beberapa perempuan berkerudung labuh itu sudah duduk membentuk lingkaran, memegang masing-masing mushaf mereka. Usai mengucap salam, aku ikut bergabung dengan mereka, dalam lingkaran yang katanya malaikat pun iri dibuatnya, dalam lingkaran yang merupakan tempat ternyaman untuk kembali setelah rumah, dalam lingkaran yang di dalamnya ada beberapa perempuan dengan tujuan yang sama; menjadi bidadari di surga Nya. Menit bergulir menjadi jam, adzan isya kemudian menjadi jeda dalam pertemuan kami malam itu. Semua teman-temanku bergegas ke tempat wudhu, demi mensucikan diri sebelum menghadap Rabb nya. Lalu tinggallah aku bersama salah seorang temanku, kodrat kami sebagai wanita, Allah berikan kesitimewaan untuk tidak shal

Untukmu Yang Merasa Sendirian

Pernah tidak kamu berada di tengah keramaian namun merasa sepi?  Kamu tertawa, namun hatimu hampa Pernah tidak kamu merasa keberadaanmu tak dibutuhkan?  Semacam ada, tapi terabaikan Pernah tidak kamu merasa dipermainkan waktu?  Ia bergerak perlahan saat kamu dalam kecemasan Namun berlari cepat ketika datang kebahagiaan Kamu jangan sedih.... Ketika Tuhan membuatmu jauh dari orang-orang terkasih, membuatmu merasa terasing, bukan berarti Ia ingin melihatmu sendirian, boleh jadi Tuhan sedang cemburu dengan mereka yang membuatmu menduakan Nya. Ia cemburu dengan dunia yang lebih kamu buru ketimbang cinta Nya yang kamu tuju.  Ketika kamu merasa sendirian, tiada berkawan, mungkin Tuhan sedang rindu dengan rintihanmu yang seperti anak kecil, mengadu dan mengadu dalam sujud- sujud panjangmu.  Tuhan tidak pernah aniaya terhadap hamba Nya.. Saat kamu merasa amanah di pundakmu terasa berat, ingatlah " Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggup

Teruslah Mendaki

Seandainya kau tahu bahwa kau sungguh berharga Kau bisa jadi apa saja asal kau berupaya Seandainya kau tahu apa doa Ayah dan Bunda Tak mungkin sampai engkau tega mematahkan mimpinya Teruslah bergerak, hingga rasa lelah sendiri kelelahan  mengikutimu Sebab nanti suatu hari, kau akan tersenyum setiap pagi Menikmati jerih diri dan segala yang telah kau lalui Sebab nanti suatu hari, kau punya cerita tuk dibagi tentang mimpi yang tak pasti Namun kau membuatnya terjadi Belum saatnya berhenti, ayo terus mendaki Sudah tak jauh lagi kini, ayo terus dekati Seandainya kau tahu apa di balik gunung sana Terhampar padang bunga-bunga, kau akan bahagia Seandainya kau tahu bahwa anak-anakmu kelak inginkan sebuah cerita pahlawan di hidupnya Teruslah bergerak, hingga rasa lelah sendiri kelelahan  mengikutimu Sebab nanti suatu hari, kau akan tersenyum setiap pagi Menikmati jerih diri dan segala yang telah kau lalui Sebab nanti suatu hari, kau punya cerita tuk dibagi tentang mimpi