Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

limabelas Juni

Selamat mengulang hari lahir Deby, selamat mendekati kematian.. tiap detik yang bergulir ke menit ke jam ke hari ke minggu ke bulan hingga ke tahun sesungguhnya hanyalah membawamu pada muara yang kau tuju.. 20 tahun yang penuh rasa.. berjuta kejadian telah tertempuh di hari lalu, semoga menjadi pelajaran untuk melangkah di hari baru..

Antara Aku dan Kamu Ada Jarak

“jangan pergi kak, nanti aku tak punya teman cerita lagi”  aku merengek di telepon membujukknya. Gadis yang hanya berbeda usia satu tahun denganku itu sejak kecil sudah ku panggil kakak. “kan masih bisa cerita lewat telepon”  ia menanggapi dengan suara ceria nya yang khas. Aku tak menangkap ada rasa sedih ia meninggalkan kampung halamannya. Ah atau hanya perasaanku saja. Aku buru-buru menutup telepon tak mau Anggun tau air mataku mulai mengalir. Aku tak mau Anggun tau perempuan yang bahunya biasa ia pakai untuk bersandar ini begitu rapuh dan cengeng bila berhadapan dengan perpisahan. Sejak seminggu yang lalu saat ku dengar kabar Anggun akan benar-benar pergi ke Batam aku selalu gelisah dan uring-uringan. Bagaimana tidak gelisah, teman baik yang ku kenal sejak masih sama-sama buta aksara bahkan sejak sama-sama belum bisa bicara itu akan pergi ke pulau yang jauh dari selatan Sumatera ini. Malam ini aku tak bisa tidur, menatap dinding-dinding kamar yang hanya seluas 2x3

cerita pendek

ini tentang cinta yang tetap remaja dan tak menua bersama umur dua pekan lalu saat aku dan temanku dalam perjalanan menuju sebuah toko kimia, aku melihat pemandangan menyejukkan dan mendamaikan di bawah matahari yang bersinar terik siang itu. Saat itu kami terjebak macet. Menjengkelkan memang, orang-orang yang berada di dalam mobil ber AC pun mengerutkan keninggnya karena bosan tenggelam dalam kemacetan, apalagi kami yang harus rela terjemur di atas motor. Aih bersyukur saja, jika tak punya motor tak mungkin terjebak macet kan? Hehe Aku pun nyaris tenggelam dalam lamunan panjang, menatap kosong ke ujung jalan. Tapi ada yang menarik perhatianku. Dari ujung trotoar itu sepasang kekasih berjalan bergandengan tangan, si perempuan membawa tas putih kecil di tangan kiri nya dan tangan kanan nya menggandeng lelaki yang menjinjing tas yang ukuran nya cukup besar. Dan tepat di bawah pohon rindang, mereka menghentikan langkah. Jaraknya tak jauh dari motor kami. Mereka duduk berhadapan, en