Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Syukur

-Kalaulah ada kata di atas 'syukur' , aku pakai kata itu, untuk kehadiran kalian dalam hidupku- Rumah, Juni 2017

Ramadhan Companion

Yang akan kita bahas di tulisan ini 🙆 Dear, reader . Hari ini aku mau sedikit sharing tentang apa yang aku pilih untuk menemaniku di ramadhan kali ini. Selain Al-Qur'an sebagai santapan hati dan jiwa, menurutku kita juga perlu meng- upgrade pengetahuan dengan buku bacaan yang lain.  Nah, ramadhan kali ini sebenarnya aku pilih tiga buku untuk menemaniku, pertama Bidadari Bermata Bening karya Kang Abik (tetep ya novel dinomor satukan 🙈) , 300 Dosa yang diremehkan Wanita, tulisan Syaikh Nada Abu Ahmad dan Harta Haram Muamalat Kontemporer, tulisan Dr. Erwandi Tarmizi.  Aku cerita ya kenapa akhirnya aku memilih ketiga buku tersebut. Untuk novel Bidadari Bermata Bening, yang sudah aku tulis resensi pendeknya dan bisa kalian baca di sini , sebenarnya karya Kang Abik yang satu ini adalah rekomendasi dari Deria, dia bilang buku barunya Kang Abik bagus, must have . Oke deh, langsung jemput si Bidadari ke gramedia. Tapi sayang, belum sampai ke ramadhan novelnya sudah selesa

Selintas Pikir

Beberapa waktu lalu, saat kelulusan anak SMA, sempat terjadi obrolan semacam ini dengan Ibu saya.  "Kenapa ya Ma anak sekolah jaman sekarang ga polos-polos lagi ky jaman dulu?"  "Ga tau, terlalu banyak cari sensasi ya. Ga tau kenapa gitu Mbak"  Jadi obrolan itu berawal dari ketika Ibu saya membuka laman facebook miliknya, di beranda facebook itu muncul lima orang remaja putri berseragam SMA penuh coretan. Bukan itu letak masalahnya, sebab dari jaman-jaman dulu juga budaya coret-coret seperti jadi tradisi di kampung saya. Saya pun pernah sebodoh dan se-alay itu, dulu. Tapi yang menyedihkan, kelima perempuan itu, menampilkan pose yang sangat tidak wajar, (maaf) posenya nungg*ng atau memperlihatkan (maaf) pant*tnya, di mana di rok SMA nya bertuliskan kata 'Lulus' .  Pertanyan yang berputar-putar di kepala saya adalah, sebegitu penting kah pose dan foto tersebut di upload di media sosial, dan sebegitu murah kah cara merayakan kelulusan.  Lam

Bidadari Bermata Bening

Seperti karya-karya Kang Abik sebelumnya, novel ini sungguh manis dan romantis. Gambar di atas adalah salah satu potongan kalimat yang paling aku suka diantara banyak kata romantis dalam novel tersebut.  Agak berbeda dengan novel-novel karya beliau yang pernah aku baca, seting latar cerita Bidadari ini lebih banyak di Inodenesia, khususnya di Jawa Tengah. Lewat karyanya yang entah ke berapa ini, Kang Abik mengangkat tema kehidupan santriwan/wati di sebuah pesantren.  Lewat karakter tokoh dalam bukunya, aku kagum dengan cara Kang Abik menyampaikan kritik dan nasehat dengan bahasa santun yang penuh cinta.  Dalam tulisan ini, tidak banyak yang ingin aku ceritakan. Hanya ingin merekomendasikan Bidarari Bermata Bening ini untuk para penikmat karya sastra berupa novel. Mengutip kata-kata Deria, Bidadari Bermata Bening ini layak dikategorikan sebagai novel yang 'harus kamu punya' 👌

Jujur

Kelak akan kau jelaskan pada puing kesabaran, Betapa perihnya luka karena rasa percaya, Sebab barisan kata, tak lahir dari rahim kejujuran.