Langsung ke konten utama

Ramadhan Companion

Yang akan kita bahas di tulisan ini 🙆

Dear, reader. Hari ini aku mau sedikit sharing tentang apa yang aku pilih untuk menemaniku di ramadhan kali ini. Selain Al-Qur'an sebagai santapan hati dan jiwa, menurutku kita juga perlu meng-upgrade pengetahuan dengan buku bacaan yang lain. 

Nah, ramadhan kali ini sebenarnya aku pilih tiga buku untuk menemaniku, pertama Bidadari Bermata Bening karya Kang Abik (tetep ya novel dinomor satukan 🙈) , 300 Dosa yang diremehkan Wanita, tulisan Syaikh Nada Abu Ahmad dan Harta Haram Muamalat Kontemporer, tulisan Dr. Erwandi Tarmizi. 

Aku cerita ya kenapa akhirnya aku memilih ketiga buku tersebut. Untuk novel Bidadari Bermata Bening, yang sudah aku tulis resensi pendeknya dan bisa kalian baca di sini, sebenarnya karya Kang Abik yang satu ini adalah rekomendasi dari Deria, dia bilang buku barunya Kang Abik bagus, must have. Oke deh, langsung jemput si Bidadari ke gramedia. Tapi sayang, belum sampai ke ramadhan novelnya sudah selesai aku baca wkwk jadi tinggal dua deh 'Ramadhan companion' ku 😅😅

Buku kedua, yaitu 300 Dosa yang diremehkan Wanita, sebenernya bukan rekomendasi dari siapa-siapa. Tapi waktu lagi jalan-jalan ke gramedia tanpa tujuan, aku menemukannya terselip di rak buku agama, di posisi paling bawah, ternyata tinggal satu. Aku merasa dialah jodohku hari itu, jadi langsung kubawa pulang 😅 . Sebenernya aku sempet lihat Khaqki pernah snapgram tentang buku itu, aku cuma ngomong dalem hati pas lihat snapgram nya Haqi 'hmm kayanya bagus, kapan-kapan punya ah' . 

Dan setelah baca, memang bagus isinya. Membahas penyimpangan wanita dalam berbagai hal di kehidupan. Jadi banyak belajar dari buku ini. Penulisnya juga tidak mengedepankan pendapat pribadi, melainkan mendasarkan apa yang dibahas ke Al-Qur'an dan sunnah. Keren. 

Kalau ditanya apa bedanya dengan buku Fiqih Wanita, buku ini menjelaskan apa yang ada di Fiqih Wanita dengan lebih mendetail, bahkan sampai bab yang aku baca sekarang, ada beberapa bagian yang tidak dijelaskan di Fiqih Wanita yang pernah aku baca.

Lalu yang ketiga, Harta Haram. Buku ini udah lama pingin banget aku miliki. Sebab waktu itu lagi curhat di grup pejuang, entah gimana ceritanya akhirnya bahas go-food. Terus salah satu temenku bilang, kurang-kurangilah pakai jasa go-food, setahuku itu gharar. Aku bingung, cemas juga sih, karena aku memang yang paling sering pakai jasa go-food. Lalu aku minta penjelasan dengan si teman itu, tapi masih rada bingung. Terus aku tanya, di mana aku bisa dapat penjelasan tentang gharar. Dia pun menyarankan baca buku Harta Haram ini. 

Nah, tapi dapetnya ga mudah. Sempet cari di gramed ga ketemu, terus kata temenku dia ga dijual di gramed. Ga lama sebelum wisuda, ada toko buku online yang menawarkan ikut p.o buku Harta Haram, tapi aku lagi ga punya uang (haha curhat) ya udah belum jodoh. Terus lagi, kata temenku, biasanya Harta Haram ini ada di IBF (Islamic Book Fair). Karena aku sudah ga di Surabaya lagi pas ada IBF, akhirnya aku nitip. Eh ternyata belum jodoh juga, bukunya lagi kosong. Huhu. Sampai akhirnya aku tanya-tanya sama Mbak Arum, temenku, ownernya @tabina.store (promosi lapak temen 😂) daaaan di sinilah aku menemukannya. Yeay. Ayo temen-temen yang mau punya juga, bisa cek @tabina.store di Ig yes!

Buku ini seperti salah satu diktat kuliah, untuk umat islam. Kalau di teknik kimia, bisa dibilang Harta Haram ini Chemical Reaction nya Octave Levenspiel kali ya? 😅

Gambaran isi buku Harta Haram (Foto miring, males ngedit, maafin 🙇)

Ya gitu, jadi menurutku buku ini penting dimiliki baik oleh orang yang mau terjun ke dunia bisnis, perdagangan, ataupun orang yang bukan keduanya. Bahasannya banyak, mulai dari MLM sampai kartu kredit juga ada. Wajib punya lah pokoknya, upgrade ilmu biar ga terpleset ke dosa Riba, sebab dosa riba azabnya ngeRI BAnget~ 

Kadang, rejeki itu datang dari arah yang tidak kita duga. Sekitar hari ke sepuluh atau sebelas ramadhan ya aku lupa, ada kirima nbuku dari Mas Dehuji. Wah, buku yang nyasar berbulan-bulan akhirnya menemui muara tempatnya kembali wkwk. 
Buku apa yang dikirim Mas Dehuji? Adalah karya beliau sendiri, judulnya Nikmat Terdahsyat. Jadi buku ini merupakan hasil tukaran karya sesama alumni MMO (Mentoring Menulis Online). Tapi beda guys, kalau Deby bukunya sekedar fiksi yang terbitnya melalui penerbit indie, Mas Dehuji bukunya sudah terpajang di rak buku gramedia. Keren. 

Eits, tapi bukan cuma itu yang keren. Isi dari Nikmat Terdahsyat juga keren banget. Pembahasan berat yang dibawakan dengan bahasa ringan a-la Mas Dehuji, membuat buku ini easy reading. Saya sepakat dengan Mas Brili (Mentor kami di kelas MMO) kalau beberapa bagian dalam buku ini membuat saya berhenti membaca dan berpikir sejenak, kemudian bertanya pada diri sendiri 'bagaimana syahadat saya selama ini?' . 

Temen-temen kalau mau punya bukunya Mas Dehuji, mampirlah ke gramedia ya (promosi karya temen 😅😅😅)

Hmm, nampaknya cukup ya sharing kali ini. Mohon maaf kalau banyak kekeliruan kata dan pendapat dalam tulisan ini. 🙇
Semoga bermanfaat buat kalian yang suka nanya 'Deb rekomendasiin buku yang bagus buat aku baca dong' . Nah ini, ada empat buku yang aku rekomendasiin hehe. Selamat berburu ilmu~

Novel Bidadari Bermata Bening masih dipinjem temen. Ehehe, covernya warna pink dengan mawar putih, search aja di gugel 

Note : ke semua buku itu ga habis aku baca dalam bulan ramadhan. Salah satu trik aku baca buku yang bukan novel, ga aku baca sekali duduk. Tapi diberi jadwal. Seperti jadwal kuliah dan sekolah. Misal hari senin di kampus belajar Thermo, di rumah baca Fiqih Wanita, selasa di kampus belajar TRK pakai buku Levenspiel, di rumah aku baca Harta Haram (Misal nih ya, misal. Sebab aku ga kuliah lagi, jadi jadwal baca buku-buku itu jadi lebih banyak 😂 . Lucky me!)

Rumah, 20 Ramadhan 1438 H (15 Juni 2017 ❤)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mula Sebuah Kisah

15 Juni 2016, Aku menatap layar ponselku, satu komentar baru tersemat di sebuah postingan lamaku yang berjudul Puisi Tak Bertuan.  "Happy birthday. Mungkin hari ini membuatmu bahagia, mungkin juga tidak. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu dan semoga sisa umurmu lebih bermanfaat dan barokah"  Aku terdiam sejenak, dia menjejak lagi di laman komentar blog pribadiku masih dengan identitas yang disembunyikan, anonim. Seperti tak mengenal lelah akan abainya sikapku, ia mencoba berbagai cara hanya agar pesannya berbalas. Baiklah. Namun  harus kuakui dialah satu-satunya orang yang mendoakanku tepat di hari itu, selain kedua orang tuaku. Maka demi menghargai niat baiknya, kuucap terimakasih dan kubalas ia dengan doa yang sama. Semoga kebahagiaan selalu menyertai sepanjang hidupmu .  15 Juni 2018,  Hari itu bertepatan dengan 1 Syawal penanggalan kalender hijiriah di tahun 1439. Beberapa hari terakhir aku berteman dengan kesakitan bernama pening, sepagi itu aku terb

Aku Juga Menunggu, Bu

Pagi ini Ibu gelisah, wajahnya terlihat jengkel. Bolak-balik ia masuk kamar. Akhirnya tanpa kutanya, ia menjawab. "Adikmu jika ditunggu lama sekali"  Aku tersenyum tipis, "aku juga sedang menunggu, bu"  "Siapa?"  "Entahlah"  Ibu kemudian meninggalkanku, mungkin ia semakin jengkel, mungkin ia kira aku menggodanya. Padahal aku sungguh-sungguh menunggu. Meski tak tahu siapa yang kutunggu.  ...bukankah kita tak perlu 'apa dan siapa' untuk bisa menunggu?  Bukankah menunggu hanya perlu keyakinan bahwa yang ditunggu pasti datang?  Apapun itu, siapapun itu...  Hey, kamu... aku masih menunggu Pendopo, Juli 2015

Puisi Tak Bertuan

Menjadi hujan... Aku adalah hujan Yang mungkin kamu benci Ketika aku turun tanpa permisi Membasahi lagi cucianmu yang nyaris kering Aku adalah hujan Yang mungkin kamu tunggu Di teriknya siang di Surabaya Aku adalah hujan Yang katanya kamu sukai Tapi kamu lebih memilih berlindung di balik jendela kamarmu Aku adalah hujan Yang mungkin kamu tunggu Tapi kamu selalu berteduh, tidak menyambutku ramah Aku adalah hujan Yang tidak akan pernah lagi menyapamu Karena aku adalah hujan