Setiap hati adalah rumah
setiap rumah pasti memiliki pintu
setiap pintu hanya ada satu kunci yang pas untuk membukanya
Tuan, kamu boleh bertandang ke teras rumah siapapun
tapi hanya sebatas teras
inti hati, biarlah tetap si empunya yang menjaga
Ketika kamu mulai tertarik pada seseorang, semua hal tentangnya menjadi terasa menarik. Telingamu mulai peka ketika orang-orang di sekitarmu menyebut namanya, dan kamu kesal ketika orang-orang di sekitarmu menjodoh-jodohkannya dengan orang lain.
Ketika kamu tertarik pada seseorang, semesta seolah berkonspirasi, logikamu mungkin sedikit tumpul. kesamaan-kesamaan kecil antara kamu dan dia kamu asumsikan bahwa itu adalah pertanda jodoh. Sedang perbedaan-perbedaan yang ada kamu sebut "perbedaan itu ada agar kita saling melengkapi"
Ketika kamu tertarik pada seseorang gravitasi bumi seolah berpindah pada orang tersebut. Kamu, seperti tidak punya pilihan lain kecuali jatuh. Semua hal tentangnya, seperti wajib kamu ketahui. Di mana dia hari ini? Apa saja yang dia lalui hari ini? Bersama siapa dia seharian tadi? Kamu mendadak berubah menjadi mata-mata. Sesekali mencuri dengar hal-hal tentangnya dari teman-teman dekatnya.
Ketika kamu memiliki ketertarikan terhadap seseorang, itu hal yang
wajar. Tapi kamu juga harus berhati-hati, kamu sesekali perlu takut bila ketidakmampuanmu menjaga diri malah menjadi ujian untuk orang yang kamu sukai. Seperti misalnya, segala bentuk ke-ingin-tahu-an mu dan perhatian-perhatian kecilmu mulai mengusik hati dia yang kamu sukai. Takutlah ketika 'perasaan' itu semakin mekar justru di saat kamu belum mampu mengambil langkah berani untuk menumbuhkannya ke derajat yang lebih tinggi.
Komentar