Pagi ini Ibu gelisah, wajahnya terlihat jengkel. Bolak-balik ia masuk kamar. Akhirnya tanpa kutanya, ia menjawab. "Adikmu jika ditunggu lama sekali"
Aku tersenyum tipis, "aku juga sedang menunggu, bu"
"Siapa?"
"Entahlah"
Ibu kemudian meninggalkanku, mungkin ia semakin jengkel, mungkin ia kira aku menggodanya. Padahal aku sungguh-sungguh menunggu. Meski tak tahu siapa yang kutunggu.
...bukankah kita tak perlu 'apa dan siapa' untuk bisa menunggu?
Bukankah menunggu hanya perlu keyakinan bahwa yang ditunggu pasti datang?
Apapun itu, siapapun itu...
Hey, kamu... aku masih menunggu
Pendopo, Juli 2015
Komentar