Langsung ke konten utama

Haramkah Surga Bagiku?

Pertanyaan paling mengerikan yang diajukan seseorang kepadaku jum`at kemarin. Ialah bu Wanti di tengah-tengah lingkaran, dengan suara lembut nya menanyakan kepada kami, bukan hanya aku karena usai bertanya "haramkah surga bagiku? Tanyakan itu pada diri kita" matanya beredar menyentuh satu persatu mata kami.

Dan ilmu baru yang aku dapat jum`at kemarin adalah tentang bahaya syirik. Izinkan aku berbagi walau sedikit :)

Syirik secara sederhana dapat diartikan membuat tandingan untuk Allah atau menuhankan selain Allah. Selama ini yang aku tau syirik adalah dosa besar yang tidak akan di ampuni Allah. Tapi ternyata banyak lagi bahaya lainnya yang mengiringi.

1. Syirik termasuk dosa besar dan Allah tidak mengampuni pelaku syirik. Hal ini tertulis dalam Al-qur`an, An-nisa : 48

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa karena mempersekutukan Nya, dan Dia mengampuni dosa yang selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar"

2. Syirik adalah kezaliman yang besar . Tertulis dalam Luqman : 13

"Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar"

3. Syirik adalah kesesatan yang jauh. Dalam. An-Nisa : 60, Allah berfirman

"Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu? Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada tagut, padahal mereka telah diperintahkan untuk  mengingkari tagut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya"

4. Syirik menyebabkan penghapusan amal dan pahala serta menyebabkan larangan masuk surga bagi pelaku nya. Hal ini Allah ceritakan dalam kisah bani Israil yang menuhankan Isa. Tertulis dalam Al-Maidah : 72

"Sungguh telah kafir orang-orang yang berkata "sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam". Padahal Al-Masih sendiri berkata, "wahai bani israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu"

Demikianlah bahaya syirik yang telah Allah ingatkan kepada kita untuk menjauhi nya. Semoga kita mampu memelihara diri dan hati kita dari syirik, karena bentuk syirik di masa kini bukan hanya ketika menyembah patung atau pohon, tetapi?
Di lembaran yang lain, insyAllah aku akan membahas contoh-contoh syirik . Terimakasih sudah membaca, semangat belajar! :)


Komentar

Anonim mengatakan…
Ditunggu lembaran contoh syiriknya kakak.
Deby Theresia mengatakan…
Aaak ya ampun, iya masih punya hutang hehe . Sabar ya Jun :3

Postingan populer dari blog ini

Mula Sebuah Kisah

15 Juni 2016, Aku menatap layar ponselku, satu komentar baru tersemat di sebuah postingan lamaku yang berjudul Puisi Tak Bertuan.  "Happy birthday. Mungkin hari ini membuatmu bahagia, mungkin juga tidak. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu dan semoga sisa umurmu lebih bermanfaat dan barokah"  Aku terdiam sejenak, dia menjejak lagi di laman komentar blog pribadiku masih dengan identitas yang disembunyikan, anonim. Seperti tak mengenal lelah akan abainya sikapku, ia mencoba berbagai cara hanya agar pesannya berbalas. Baiklah. Namun  harus kuakui dialah satu-satunya orang yang mendoakanku tepat di hari itu, selain kedua orang tuaku. Maka demi menghargai niat baiknya, kuucap terimakasih dan kubalas ia dengan doa yang sama. Semoga kebahagiaan selalu menyertai sepanjang hidupmu .  15 Juni 2018,  Hari itu bertepatan dengan 1 Syawal penanggalan kalender hijiriah di tahun 1439. Beberapa hari terakhir aku berteman dengan kesakitan bernama pening, sepagi itu aku terb

Aku Juga Menunggu, Bu

Pagi ini Ibu gelisah, wajahnya terlihat jengkel. Bolak-balik ia masuk kamar. Akhirnya tanpa kutanya, ia menjawab. "Adikmu jika ditunggu lama sekali"  Aku tersenyum tipis, "aku juga sedang menunggu, bu"  "Siapa?"  "Entahlah"  Ibu kemudian meninggalkanku, mungkin ia semakin jengkel, mungkin ia kira aku menggodanya. Padahal aku sungguh-sungguh menunggu. Meski tak tahu siapa yang kutunggu.  ...bukankah kita tak perlu 'apa dan siapa' untuk bisa menunggu?  Bukankah menunggu hanya perlu keyakinan bahwa yang ditunggu pasti datang?  Apapun itu, siapapun itu...  Hey, kamu... aku masih menunggu Pendopo, Juli 2015

Puisi Tak Bertuan

Menjadi hujan... Aku adalah hujan Yang mungkin kamu benci Ketika aku turun tanpa permisi Membasahi lagi cucianmu yang nyaris kering Aku adalah hujan Yang mungkin kamu tunggu Di teriknya siang di Surabaya Aku adalah hujan Yang katanya kamu sukai Tapi kamu lebih memilih berlindung di balik jendela kamarmu Aku adalah hujan Yang mungkin kamu tunggu Tapi kamu selalu berteduh, tidak menyambutku ramah Aku adalah hujan Yang tidak akan pernah lagi menyapamu Karena aku adalah hujan