Sesaat setelah aku memarkir sepeda anginku, aku berjalan cepat menuju serambi depan masjid kampusku. Aku tak memperdulikan sekitar. Lalu lalang perempuan dan laki-laki yang keluar masuk parkiran bukan prioritas perhatianku. Aku makin mempercepat langkahku, ketika melihat beberapa perempuan berkerudung labuh itu sudah duduk membentuk lingkaran, memegang masing-masing mushaf mereka. Usai mengucap salam, aku ikut bergabung dengan mereka, dalam lingkaran yang katanya malaikat pun iri dibuatnya, dalam lingkaran yang merupakan tempat ternyaman untuk kembali setelah rumah, dalam lingkaran yang di dalamnya ada beberapa perempuan dengan tujuan yang sama; menjadi bidadari di surga Nya. Menit bergulir menjadi jam, adzan isya kemudian menjadi jeda dalam pertemuan kami malam itu. Semua teman-temanku bergegas ke tempat wudhu, demi mensucikan diri sebelum menghadap Rabb nya. Lalu tinggallah aku bersama salah seorang temanku, kodrat kami sebagai wanita, Allah berikan kesitimewaan untuk tidak shal...