Entah sudah berapa draf tulisan yang berakhir mengenaskan di tempat sampah. Bukan karena kehilangan ide di tengah jalan, sebenarnya. Namun rasanya, tulisan-tulisan itu lebih pantas dibuang daripada dibaca ulang. Huft. Belakangan, aku terlalu overthinking tentang apa yang dipikirkan orang-orang terhadapku. Bahkan untuk sekedar menuang rasa dalam tulisan saja, aku takut dihakimi :'D. Menyedihkan memang, now my sense of pleasure based on what others think of me, I'm not the master of my own happiness, I know. Poor me. Terlalu banyak 'kenapa' yang orang lain berikan, sedang aku sendiripun tak punya jawaban pasti untuk setiap 'kenapa' . Aku hanya meyakini bahwa apa yang terjadi sekarang adalah karena Allah yang menggerakkan. Semesta tak berjalan begitu saja tanpa campur tangan-Nya. Masalahnya, I can't keep myself from thinking (kayak kata Westlife ya wkwk) aku tidak bisa mengabaikan begitu saja pendapat orang lain, juga pertanyaan-pertanyaan mere...