Mencoba melupakan sabun yang terlupakan, eh yang tertinggal. Mencoba memaafkan diri sendiri atas kecerobohan yang bukan baru sekali aku lakukan. Oke, berjalan keluar menyusuri jalan perumahan keputih tegal timur. Jalanan hampa tanpa satu angkot pun yang melintas, yang ada hanya beberapa motor dan mobil pribadi. Harus ikhlas jalan kaki menuju pasar, jarak yang tidak dekat pasti menambah rasa lengket di badan, sudahlah, karena ada mama semua yang nampaknya berat dan menyebalkan mampu aku lewati dengan tawa. Aaaah mama ❤ Tapi sepertinya Allah tau kami lelah, di tengah perjalanan seorang tukang becak lewat. Ehehe rezeki anak solehah nih.. Ya udah, ke pasar nya ga jadi jalan kaki. Alhamdulillah.. Oh iya, aku dan mama sampe lupa kalo lagi di tanah Jawa, ngobrol seenaknya dengan bahasa Palembang dan suara agak keras. Tiba-tiba pak sopir becah memotong obrolan kami, sambil mengayuh sepedanya pak sopir becak nya nanya, 'mau kemana?' Dengan logat jawa yang medhoook....